Text
Ilusi demokrasi : kritik dan otokritik Islam
Demokrasi adalah mesin politik kekuatan uang demi penegakan negara-budak (slave state). Sistem demokrasi menjadikan negara-bangsa tidak relevan dan pemerintah nasional kehilangan otoritas memerintah. Kebijakan pemerintah demokrasi tak lebih dari menjalankan keputusan dan kepentingan kekuatan oligarki bankir internasional (kelas kapitalis).
Kapitalime adalh sistem yang dibangun i atas fondasi riba dan menjadikan riba sebagai doktrin yang absolut. Dalam perpektif ini sosialisme pun adalah kapitalisme dalam versi lain, yakni kapitalisme negara (state capitalism). Kapitalisme dalam negara modern telah ditetapkan dalam tiap kosntitusi dengan elemen utama di dalamnya berupa sistem bank sentral, uang kertas dan pajak.
Buku ini membicarakan dua sisi dari koin yang sama. Pertama, tentang kritik Islam atas sistem kehidupan modern, yaitu kapitalisme dan mesin kekuasaan yang mendukungnya, negara fiskal dengan demokrasinya. Kedua, tentang upaya umat Islam - dengan studi kasus umat Islam di Cape Town, Afrika Selatan - untuk merestorasi cara hidup Islam sebagai jalan keluar atas persoalan yang ditimbulkan oleh modernitas. model yang mereka tempuh adalah 'amal Madinah, yakni perilaku penduduk Madinah dari tiga generasi pertama Islam.
Islam ditawarkan sebagai solusi dengan menghidupkan kembali muamalat, restorasi Zakat, pasar terbuka, wakaf, kontrak-kontrak bisnis syirkt dan qirad, gilda, pemakaian dinar emas dan dirham perak, dan karavan dagang. Suatu pendekatan yang melampaui dialektika palsu dua wajah Islam, yang kini tampil di muka publik, yakni Islam radikal dan Islam liberal. Keduanya adalah produk kembar kapitalisme.
Modernisasi Islam, yag bermura pada cita-cita penegakan Negara Islam dan Ekonomi Islam, justru telah memastikan terjerumusnya Islm ke dalam kapitalilsme. Pengharaman riba dan pajak dalam Islam di satu sisi, serta penghalalan muamalat di sisi lain, memastikan keterpisahannya dari kapitalisme. Inilah buku yang telah lama ditunggu-tunggu.
Tidak tersedia versi lain