Penulis secara apik mengetengahkan juga konfl ik kepentingan sosial; masalah pers, hak dan kewajibannya; masalah korupsi dan budaya koruptif; persoalan musibah, korban-korban dan bantuan sosial. Selain itu, juga diulas mengenai persoalan sadap-menyadap dalam relasi politik, persoalan ekologi (global warming); persoalan hak cipta dan fotocopy buku dan lain sebagainya. Semua bahasan menyangkut li…
Dunia sekarang memang sedang diramaikan dan dikonstruksikan oleh mereka sendiri sebagai Sosial Media, yang di dalam konteks orang Malaysia disebut sebagai Media Sosial. Banyak cara orang membangun jejaring melalui Sosial Media ini. Dan, makin banyak membutuhkan jejaring sosial, maka juga semakin banyak penyedia jasa bidang Sosial Media ini. Sungguh andaikan lalu lintas jejaring sosial melalui S…
Buku ini memberikan infomasi mengenai penjelasan bangsa Indonesia dalam pandangan Tan Malaka. Dia melihat kemajuan umat manusia harus melalui tiga tahap: dari logika mustika, lewat filsafat ke ilmu pengetahuan, dan masing-masing penjelasan nasionalis.
Persoalan yang harus dihadapi bangsa ini seperti tak pernah ada habisnya. Masalah-masalah kebangsaan-kenegaraan, liberalisme, demokrasi, hukum, pertahanan, diplomasi, budaya, negara gagal, hingga masalah lingkungan hidup, datang dan pergi silih berganti. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah masalah Pancasila yang makin jauh ditinggalkan. Pancasila sebagai tali pengikat keberagaman s…
Pada zaman ketika pesimisme kultural sedang berkembang, banyak pemikir percaya bahwa peradaban-peradaban yang berbeda—terutama Islam dan Barat—mustahil hidup bersama secara damai. Sepuluh negara ASEAN menyediakan sebuah contoh kebalikan yang sangat sukses tentang peradaban berbeda-beda yang tinggal bersama di satu kawasan. Di sini 625 juta orang hidup bersama dalam damai. Keajaiban ini terj…
Buku ini membicarakan malapraktik kedokterandari teknis hukum tersebut.Kajianya dari sudut hukum pidana, perdata dan administrasi kedokteran.Dijelaskan pula tentang peranan hukum dalam menentukan dan menyelasaikan malapraktik kedokteran.
"Buku ini adalah potret penggunaan media sosial sebagai alat partisipasi politik dan kampanye di Indonesia, merupakan pengembangan dari hasil riset doktoral ilmu politik saya di Universitas Indonesia. Ini adalah buku seri kedua, mengupas praktik demokrasi digital di Indonesia. Di buku seri pertama, ""Demokrasi di Tangan Netizen, Tantangan dan Prospek Demokrasi Digital (RMBooks:2016)"", saya men…
"Melalui twitter,Pak SBY membangun komunikasi dengan rakyatnya serta bertukar ide dan gagasan dalam alam demokrasi melalui pesan singkat yang pas,terukur dan tidak emosional. Semua dilakukan dengan format 140 karakter". Hinca IP.Pandjaitan "SBY dengan sangat cermat sering menggunakan fasilitas twitter untuk 'memperjelas'atau memberikan 'tekanan yang lebih'atas kebajikan Presiden yang telah menj…
Erich Fromm (1900-1980) adalah seorang psikoloanalisis dan filsuf sosial yang banyak menulis banyak buku, diantaranya adalah The Art of Loving, To Have or To be, Religion and Psycoanalysis, Revolution of Hope, Escape from Freedom, The Sane Society, Man for Him Self dan lain-lain. Ia termasuk pemikir besar bagi strategi kebudayaan, sejajar dengan pemikir-pemikir lain, seperti J. Maritaim, Gabrie…
Kita hidup pada zaman yang didalamnya penguasaan uang atau materi lewat kerja keras dan ketekunan diterima sebagai suatu yang lebih baik dan seharusnya. Sebaliknya, duduk merenuh, merefleksikan sesuatu dapat dianggap sebagai perilaku yang melecehkan waktu dan efisiensi. Begitu ya begitu tapi mbok jangan begitu merupakan karya danarto dalam bentuk esai yang, tampaknya, dimaksudkan untuk menyenti…
Buku ini mendiskusikan penggunaan media sosial dalam interaksi antara pemerintah dengan warga negara dan perannya dalam membentuk citra pemerintah. Tulisan ini bersumber dari studi kasus tunggal pada akun resmi YouTube Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penulis melakukan analisis konten terhadap 346 video resmi yang diunggah pada periode 1 Maret 2016 sampai dengan 31 Mei 2016 dan 8237 komentar ya…
Buku ini mengumpulkan cerita 19 oran gIndonesia yang terpaksa kehilangan tanah air dan tinggal di berbagai sudut Eropa. Mereka berkelana menyeberangi berbagai batas negara dalam ketakutan, tanpa paspor, untuk menghindari pengejaran yang dilancarkan oleh sebuah rezim yang bertahta berdasawarsa lamanya. Ketika mendapat suaka di negara baru, mereka lega. Ketika pulang ke Indonesia, mereka mengguna…